Try to search for The Things?

April 03, 2013

Movie: Olympus has Fallen



Been a while for waiting Gerald Butler took a scene in action movie. Since I saw him in Glory Morning, a drama comedy movie, back then I rarely see him filming (or I missed the rest of him hello Gerald's freak?).

Film berkisah tentang jatuhnya Gedung Putih (yang disandikan dengan sebutan Olympus) di tangan teroris. Diceritakan Mike Banning (Gerald Butler) pernah menjadi secret security agent of President, dan dia kejatuhan apes akibat gagal  menyelamatkan Ibu Negara ketika perayaan Natal menuju Camp David. Dipecatlah si Mike ini, dan ditempatkan di kantor pemerintahan. Aksi terorisme berawal ketika kunjungan perwakilan dari Korut ke AS guna membahas persoalan pertahanan tentara AS di laut bagian Selatan Korut. Negara yang mempunyai presiden abadi dari trah Kim Il Sung ini, dengan pemerintahan komunis menciptakan gerakan terorisme diam-diam dan lebih kejam. Seakan mengingatkan kembali peperangan Korut Korsel yang menewaskan lebih dari dua juta sipil. This movie remains the dor-dor-dzing-dzing's soldiers dress uniformly, epitomize separation gang stepped into the Uncle Sam. Mike yang berada di area gedung putih akhirnya harus ikut menyelamatkan negaranya, apalagi melihat sejumlah secret agen gedung putih tewas dengan mudah oleh serangan separatis ini.

Singkatnya, semua pengamanan gedung putih bisa ditembus oleh teroris, dan tinggallah Mike sendiri di dalamnya. Sedangkan posisi Presiden dan beberapa tamu dari Korut (yang sebagiannya terrosist in disguise) berada di bunker rahasia, disinilah pemegang kendali cerita kemudian. Mike harus menyelematkan presiden dan oh wellyou know lah seluruh umat USA dari serangan nuklir yang dibuat oleh Amerika sendiri.

Mas Gerald on action

Agak impossible sih, melihat tayangan Hollywood sebelumnya banyak menceritakan the United State of America got the moves. Tapi mungkin Hollywood bosan jadi pemenang, being non-mainstream? maybe. Jadilah dalam setahun, selain Olympus has Fallen, ada lagi film yang bertema sama yaitu White House Down. Terorisnya pun jauh-jauh dari kelaziman, Hollywood memasang Korut sebagai musuh. No more nigga aite?. Kang (Rick Yune) menurut saya kurang bengis dalam ukuran menjadi seorang teroris. Adegan torturing yang biadab dan biasa dilakukan AS pun kurang 'dimainkan' dalam film ini. Maksud saya biar AS juga ikut merasakan gimana rasanya disiksa, hahaha semacam Zero Dark Thirty sih maunya. We don't get much torturing scenes on this movie unless main-mainan pistol bang-beng-dar-der, gasak-gasakan oleh Mike, dan mayat berjatuhan. Don't hope much rather than those ok?.

Kekurangan lain film ini, Aaron Eckhart menurut saya belum pantes meranin jadi sosok Presiden AS, masih kebayang dia main di The Expatriate atau No Reservation jadi koki. Dialognya juga kental so-oh-America, sok-sokan gitu. Mike sebelum menghabisi Kang sempat bilang di video camera "Here's a game we can play. It's called "Fuck Off". You go first." Atau ucapan Sekretaris Jendral AS saat selesai disiksa Kang "Gimana rambut saya, masih terlihat ok kan?", atau ucapan Presiden Benjamin saat Mike bilang "sorry for the White House sir! Ben cuma jawab "Its ok, it's being insurances " Humor seperti itu sudah  khasnya Hollywood, jadi ekspektasi saya try to have some other sih harusnya. The rest, soundtracknya menurut saya juga kurang digarap dengan maksimal. Kayak asal-asalan dan gak wah. Overall, film ini merupakan aksi gaya-gayaan si AS aja, as usual, as plain, as typical Hollywood, no more.

Dari 1/10, saya kasih 6 aja deh. Nonton ini karena pas ga ada pilihan lain yang bagus sih di teater.

~Kim




No comments:

Follow