Try to search for The Things?

January 02, 2013

Goes Rafting at Citarik Sukabumi

Jadi akhirnya, ya jadi dong...rafting ke citarik. Segimana sih gak maunya Citarik sampe bisa nolak saya kedua kali? hah? *mental anti-penolakan*.

Seminggu sebelumnya saya udah rencanain buar rafting, tapi gagal karena beberapa sebab. Akhirnya saya coba masuk ke forum backpackerindonesia.com, buat cari temen sebenernya. Sambil berharap semoga ada yang serius tertarik dan seide dengan rafting di akhir tahun 2012. Tik-tok, tik tok, tik tok.., sehari dua hari saya masih nunggu adakah yang mengomentari thread saya. Selang beberapa hari akhirnya laku juga pin BB ogut. Banyak yang invite pin dan WhatsApp. Tapi sekali lagi seleksi alam berlaku, untuk nyari tahu mana yang serius buyer mana yang cuma sundul *yakali FJB*.


Setelah ada lima orang, plus empat orang yang mau langsung ketemuan di TKP, saya mau konfirmasi ulang lagi, soalnya ini nyangkut minimum peserta nanti. Entah gimana itu ceritanya, akhirnya total orang yang bener-bener serius join acara ini jadi tujuh orang. Saya dan dua teman lainnya yang berangkat dari Jakarta, memutuskan meeting point di stasiun Bogor (dah berasa kayak 5 cm aja inih ketemuannya di stasiun). Empat teman yang lain udah di Cibadak. Saya dan 1 temen cowo (yang ternyata wartawan detik) nyampe duluan, we had a very enthralling chat, gak lain karena background major kita sama. 1 lagi temen cewe dateng nyusul beberapa menit kemudian.

Langsung deh kita cabcus nyari angkot ke terminal Baranan Siang-Bogor. Sampai sana, kita tadinya mau ambil mobil setan (semacam ELF yang trayeknya khusus dari Bogor ke Sukabumi dan sebaliknya), tapi susah nemunya. Kalaupun ada udah penuh pake banget. Gambaran penumpangnya itu kaki di kepala, kepala di kaki. Emang bener, numpuk-numpuk gitu isinya. *okay leave it*. Kita jadinya ambil angkot lagi yang mengarah ke Ciawi. Sambil tetep berharap di Ciawi kita bisa dapet mobil setan atau bus tujuan Pelabuhan Ratu yang longgarnya agak manusiawi.

Si mobil setan tak kunjung nampak, akhirnya kita putuskan ambil bus Pelabuhan Ratu yang kondisinya udah penuh dan berdiri desak-desakan!. Tapi si abang kenek, dengan pedenya tetep aja masuk-masukin penumpang. Udah gitu ya sob, sopirnya, begh...kayak obsesi banget ikutan balap mobil di Sepang. Kagak inget kalau di belakang dia bawa penumpang banyak. Posisi rem dan ngebut itu sesuka-sukanya dia aja, geyol kanan, geyol kiri tanpa tedeng aling-aling. Sumpah! ini sih gak hanya memacu adrenalin, tapi seriusin baca doa menangkis jiwa hamba yang ketar-ketir *ini selamet gak ya sampe tujuan?*.

Akhirnya, setelah mereng kanan mereng kiri, sampai juga di perempatan Cipeteuy. Keluar dari bus itu bener-bener seperti keluar dari kora-kora. *selamet-selamet* Kita langsung ambil angkot ijo yang lagi ngetem santai di pojokan. Karena sepertinya hujan keburu datang, akhirnya kita putusin untuk sewa itu angkot sekali jalan sampai ke Citarik. Duit kita bagi bertiga, lumayan lah ya, daripada turun lagi ke Cikidang, trus ambil ojek dengan kondisi hujan deras?. Diitung-itung ekonomis juga lah sewa si angkot ijo.

Setelah menikmati mobil pribadi *sebut saja angkot ijo ini* dan menikmati hamparan bukit yang dikelilingi oleh tumbuhan hijau-hijau *love struck*, ditambah kondisi hujan (sampai airnya masuk-masuk ke jendela angkot) itu adalah momen yang bener-bener PRECIOUS ONE!. Bagi kami warga urban yang sudah capek letih dan tak berdaya dengan segala keriuhan dan kepadatan Jakarta, boleh lah ya jika kita bilang begitu. =)

RAFTING TIME!

Setelah disambut dengan suka cita sama teman-teman kita yang sudah di loaksi, akhirnya kita buru-buru siap-siap buat jalan. Karena rute yang kita ambil 13km which will be spend 2 hours, kita diangkut mobil dengan bak terbuka menuju starting point rafting-nya. lama perjalanan sekitar 15 menit. Setelah diturunin di lokasi, kita kudu jalan lagi sekitar 500m dengan kondisi jalan turun, licin, becek, dan berbatu. Memang harus jalan kaki, karena jalan ini gak bisa dilalui mobil. Beruntung ini, saya udah beli sandal gunung demi melalui medan yang keren ini. Sandalnya merk apa? merk Citarik dong! 40rebuan.

Sumpah deh ya, saya excited sekali dibawa ke tempat-tempat kayak gini. Kanan-kiri masih persawahan,  lewat jalanan setapak, kaki kena lumpur-lumpur, dinginnya udara, sedikit dibasahi dengan rintikan hujan dan sungainyaaaaaaa, oh tidak pemirsaaaa. Saya dibuat jatuh cinta! Bagi yang mau kadoin saya, gak usah lah ya dibawa ke candle light dinner yang old fashioned itu, kalian pasti tahu where I should exactly belong. (ini colongan apa ngarep?). 

Sebelum berangkat kita diwajibkan berdoa, dan saya paling lama kayaknya doanya. Karena dalam satu boat hanya saya yang belum pernah rafting, jadinya briefing dilaksanakan di mana? di atas boat sambil boat mulai terbawa air! Gimana gak jiper saya ini? nanti kalau ada yang enggak-enggak, gimana dong?. Tapi yaudah lah, masa mau balik lagi dan lambaikan tangan ke kamera sih?.

Aba-abanya kalau keeper bilang "dayung maju" berarti kita dayungnya ke depan, kalau "dayung mundur" berarti dayung kita arahkan ke belakang. Kalau "nunduk" ya berarti nunduk, karena ada banyak ranting atau cabang-cabang pohon yang membatasi lintasan boat kita. So far..gak ada kendala.  Sampai pada momentum kita ketemu jeram yang namanya aneh-aneh (gak satupun saya ingat), buru-buru inget nama, yang dipastikan adalah posisi kaki udah nyelip di beban yang ada di boat kita atau belum. Biar apa? Biar gak mental dan nyebur sob!. Elaaaah...ternyata boat tetangga ada juga yang penumpangnya jatuh. Kali ini cewe yang jatuh. Tapi keepernya bener-bener sigap, langsung sheeeet! ambil tangannya mbak yang jatuh, dan ditarik masuk lagi ke boat. Deu deu...udah kayak adegan film aja. Sumpah.

Tetep ya sadar kamera

Sepanjang jalur, saya itu kalo gak ketawa, ya jejeritan. Kayaknya itu enaknya arung jeram, bisa tereak-tereak sesuka hati. Bonus lagi, kita rafting pas hujan lagi turun deras-derasnya, dan debit air Citarik lagi asik-asiknya, it means double WOW!. Selama dua jam berarung jeram, bener-bener gak kerasa kalau akhirnya kita hampir sampai di garis finish. Karena sebelumnya kita minta ke keeper untuk jungkirin perahu secara unexpected, tangan saya udah gak jauh-jauh dari tali di boat itu, jaga-jaga. Tapi eh tapi, sampi boat berlabuh, kok gak ada tanda-tanda kita-kita dijungkirin ya?

"Mas keeper, interupsi! kok perahunya kita gak dijungkir balikin sih?, lupa yaa?".

Elaaaah...mas-mas keeper kita gak jawab apa-apa, tapi memberikan isyarat cengar-cengir garing. Yasudah, daripada rafting gak bernilai sempurna, akhirnya kami dalam satu boat nyeburin diri ke sungai secara suka rela, demi memberi kesan bahwa akhirnya kita nyelup ke air sungai Citarik juga. Biar afdhol kata Pak Haji.

Ahsek!

Udah mendambakan air kelapa muda diserutup selepas rafting, tapi kok gak ada tanda-tanda alamiah kelapa muda muncul ya?. Usut-diusut, ternyata yang ngambil kelapa muda kecelakaan. Kurasa mobil bak terbuka yang buat angkut kelapa terjungkir atau gimana, eh gak taunya yang manjat pohon kelapa kesengat tawon! OMG!. Pihak Caldera memohon maaf atas ketiadaan compliment.

"Lain kali boleh ngambil kelapa muda double jika rafting kesini lagi ya".

Elaaah....mba, kelapa muda bukan hal yang mainstream kali. Yang penting apa? *sodorin mic ke penonton* ASEEEEEEEK!!!

I'm bringing sexy back

Bagi kalian kaum urban yang sedang menggalau tiada tentu, wajib hukumnya untuk menjadikan Citarik sebagai destinasi distraksi jika mendapati libur panjang atau weekend. Yah kayak kami-kami ini contohnya. Haha. Setelah rafting dan makan-makan, kita bertujuh memutuskan untuk tidak segera kembali ke Jakarta, melainkan menuju ke Pantai Pelabuhan Ratu. Yah, akhirnya..kita jadi anak maen dan anak pantai sampai bener-bener malem. Selesai puas bermain ombak *ciyeh*, kami memutuskan untuk makan malam di dekat pelelangan ikan kawasan Pelabuhan Ratu. Setelah kenyang akhirnya kita kembali ke Jakarta. Perjalanan yang seru karena sepanjang jalanan meliuk-liuk kita sok-sok serius ngomongin pergolakan negara, asal-usul nenek moyang Indonesia hingga bakal calon presiden menjanjikan masa depan. Biar gak basi-basi amat ceritanya.

Akhirnya, sampai juga di Jakarta pukul 1 dini hari.
Thanks fellas, we're seeking forward to have a very alluring trip with you guys again.

Oh well, having a new year 2013? Happy for yous too!


--Kimmi--

2 comments:

M. Hudatullah said...

kayaknya asik banget... dari mobil setannya aja sudah memacu adrenalin...

emang begitu raftingnya selesai, perahunya mesti dibalikin ya? baru tahu...

Kim said...

Engga sih Hoed, perahu dibalikin itu optional aja, request kita. Ya pacu-pacu adrenalin juga, semisal harus nyebur ke sungai tanpa terduga.

Follow