Try to search for The Things?

June 15, 2012

Ambil iPod ku Sekarang!

Ternyata ada hal lain pada diriku yang sebenarnya aku sendiri belum tahu alasannya. Aku menggemari lagu yang riang dan menghentak-hentak, sangat addicted bahkan. Tak pasti mana yang dominan, entah hip-hop, Rhythm & Blues, rock and roll atau pop. Asal riang saja keywordnya, I'm in. Sebut saja 50 cent, Jay-Z, Sean Paul, Craig David, Drake, Fergie, The Black Eye Peas, Justin Timberlake, Ne-Yo, Drake, Chris Brown, The Chemical Romance, atau Usher, atau Pit-bull dan mungkin Fall Out Boy?. Aaah..masih banyak lagi, dan semua kulumat habis. Alat pemutar musikku isinya lagu-lagu itu melulu. Aku tidak menyisakan ruang banyak untuk musik barat yang bertempo slow dalam keseharianku. Mungkin pernah sesekali, lebih sering sebagai item pelengkap menjelang tidur.

Sementara aku tahu lagu berirama sedang dan cenderung melambat, namun aku tak begitu peduli siapa penyanyinya, dari negara mana, dari band apa. Selama ia terdengar 'fit' di telinga ini, I don’t mind. Sayangnya untuk kasus lagu-lagu ‘begituan’ aku tidak mendengarkannya sungguh-sungguh, berbeda dengan lagu beat yang aku beri porsi lebih. Aku mencari liriknya, dan mulai merapal seperti orang mengucap mantra dan jampi. Hari-hariku acapkali berbeda sekali terbius lagu baru yang aku kenal.  Seperti memuat kiloan semangat, tak kepedulian dan perasaan percaya diri bertambah.

Berawal dari hanya menuruti kata teman untuk bolehlah-sekali-kali-mendengar-lagu-mellow-ini,  lalu aku mengiyakan untuk mendengarkan rekomendasi lagu slownya. Aku berani taruhan, ambil Ipod-ku jika aku menyukainya!. aku  menyetel lagu itu (mencarinya di youtube sebelumnya) hanya alasan  segan dan rasa tak enak hati saja kepada temanku. Toh aku juga memaksanya untuk mendengarkan Ne-Yo ku. Kamu tahu sesuatu?. Aku gak katrok-katrok amatlah, semasa kuliah aku juga mafhum siapa penyanyinya itu. Sejak kuliah aku sudah rajin mendengarkan musik apapun, namun akhirnya berlabuh pada kategori musik yang menghentak-hentak.

Kali ini aku kalah, aku menyerah. aku meleleh mendengar lagu berirama lembut ini. Kurang nyaman awalnya untuk terus mendengarnya sepanjang waktu. Ini menyalahi nisbahku sebagai penyuka lagu-lagu riang. Namun ternyata aku menyadari satu hal pasti. Bukan telingaku yang sebenarnya suka lagu-lagu beat, bukan telingaku sebenarnya antipati terhadap lagu-lagu mellow. Aku tahu sesuatu, Aku tahu yang sesungguhnya: 

Aku menolak untuk tenang.

Tenang itu berarti kalah. Beriak itu tanda digdaya, besar dan dominasi. 

Aku tahu hal lain pada diriku. Disini, dalam dada ini mengalami ketidakseimbangan. Entah labil entah dis-sinkronisasi sebutannya. aku merasa itu saling bertumpu dan berporsi dua kali lipat rasanya tiap kali dicecap. Aku ternyata kurang suka tenang.

Sampai saat ini jariku masih menari-nari di atas keyboard, kenapa lagu ini melibatkan aku dan semangatku menggebu untuk terus menulis?. Sungguh, bukannya kodrat lagu-lagu riang yang justru sebagai penyemangat? Tidak ada dalam sejarah instrument Kenny G dibuat untuk iringan senam kan?. Tapi ini tak semestinya. Aku diam, stuck. Aku setenang laut mati mendengarkan lirik lagu tenang ini.

Irama tenang itu berarti memberi jeda. Jeda memberi waktu. Untuk apa?, jawabannya adalah banyak hal. Mempertanyakan sesuatu, mencari balance dan unbalance diriku. Aku terlalu lama sibuk dengan gegap dan gempita, berjejal yang tak berjarak sesenti, dan sempitnya interval untuk 'menyapa' diriku sendiri. Aku melupakanku. Aku sibuk dengan orang lain, aku sibuk dengan urusan yang melibatkanku tapi tidak dengan 'diriku' seutuhnya.

Ternyata aku tidak sebegitu kenalnya dengan 'musik' yang justru kusematkan sendiri pada profilku: music lover. Ibarat ujian kenaikan kelas, aku belum lulus. Aku tau aku menolak tenang, tapi aku tidak keberatan jika ternyata tenang sebentar itu menjedakan, merehatkan. Aku tak keberatan, sungguh.

Kamu tahu yang aku dengar? kalian pasti tahu bagaimana video klipnya bercerita tentang makhluk hidup yang ingin sekali keluar dari kandangnya. Ia naik kereta, berjalan di trotoar, naek sepeda, dan akhirnya mendapati dirinya berkumpul di tanah lapang (mirip savana) bersama kawan-kawannya. Ada lagi lagu mellow lain yang membuatku tenang. Semata-mata karena salah satu liriknya kurasa dicipta untuk menenangkan (meski aku membenci kata yang berarti "mencoba"), I swear none of the meaning “try” could be calming myself, but this is an exception: 

………….
………….

I will try to fix you.
...............
..............



Ya, kalian boleh ambil iPod ku!

--Kim--




4 comments:

M. Hudatullah said...

is it coldplay?
#just guessing

Kim said...

Yes...It is. it's categorized British music.

rabest said...

saya suka lagu mellow, :)

Kim said...

Lagu mellow apa ya rabest yg km suka?

Follow