Terlalu menjelaskan diri/openness itu kurang bagus. The Secret katanya bilang, kalau gratitude list (kelimpahan rezeki dari Tuhan ke kita dan alam lingkungan di sekitar kita) cukup dituliskan ke diri sendiri saja. ENGGA PERLU DITULIS DI BLOG gituh!. Whatever, I write what I feel. But eh! I take it, at least I will reduce the composition of writing I am, Me, and My own. Agree?
Tadi pagi si editor fiksi secara resmi dinobatkan masuk ke divisi teenlit dan menyandang gelar editor senior bidang peremajaan. Oh Merde! berbahagialah ia dalam kutukan. Oh gaya kawula muda si editor diam-diam sudah mengakar dalam jiwanya sebenarnya, laporan si keponakannya. Sang keponakan menyebut bahwa jabatan editor senior teenlit layak disandang oleh tantenya, karena Seven Sins yang ia perbuat. Salah satunya baju polkadot yang si editor beli. APAH? POLKA DOTS? Apa bisa dijelaskan alasan ia membeli baju motif yang umumnya dipakai anak TK dan pola furtinur itu? p-o-l-k-a-d-o-t pemirsa!
"Bentar-bentar saya bisa jelaskan semuanya" kata si editor buru-buru meralat kesalahpahaman yang terjadi di planet bbm-sky ala artis diwawancarai di Infotainment.
"Tak ada waktu bagimu menjelaskan itu semua! you're dirty young lady!" timpal si teman bbm-nya yang menyebut dirinya clean lady (tukang bersih-bersih maksudnya? lol) tak kalah ter-Infotainment juga dia.
Hanya selembar kain bermotif polkadot bisa menumbangkan citra seorang editor yang sudah malang-melintang di jagat pengeditan naskah. Dan kabarnya, ia juga sudah membuat tens of books. Tapi tiba-tiba dasar si editor gak mau kalah jawab aja gitu dia sesukanya.
"Gue tu suka Frank Sinatra, saking sukanya "Polka dots and Moonbeams" nya dia, wajar kali gue menghayati dengan beli kain bermotif yang kalian hina dina itu". Okay, ngeles gaya apa ini? gaya Agnez yang ga bisa bedain Borobudur ama Prambanan? "Nasib gue ini, sial banget. Gue sah ngeditin kisah cinta orang lain, nah kisah cinta gue aja masih bercecer dimana-dimana". Curhatan si editor sudah menye-menye ala teenlit rupanya. Ia benar-benar menjiwai perannya! Salut.
Si teman bbm-nya, let's call her clean lady (iya kan, tadi udah sepakat?) secara effortless bilang "Hari ini gue ngutang empat rebu ke abang ojek". Nah sangat random sekali laporan masing-masing di bbm-sky.
"Elu ga ninggalin KTP kan sama babang ojek?". Si editor nanyanya lawas banget.
"Yakali gue mau minjem DVD, dompet gue bablas isinya receh. Ceritanya gue kesiangan bangun, keluar kos dan matahari lagi gaharnya, ada ojek nongkrong semlohay di pojokan, semacam temptation kan dia itu?. Tertariklah gue meng-endorse jasanya. Pas sampe di lokasi, gue diturunin di deket satpam gedung. Pas buka dompet, tinggal sebelas rebu satu-satunya sebutan uang yang nongol di dompet gue!, utanglah gue ke dia empat rebu". Clean lady nyeritain kronologisnya.
"Terus, gimana kata abang ojeknya? elu ngomong gimana?." Si editor rupanya tak sabar mendengar lanjutan kisah Clean lady. Dikira mau nembak si abang ojek kali ya?.
"Ya gue mesem-mesem tak berdaya lah, nyodorin uang sambil bilang: utang ya bang empat rebunya besok lagi. And si abang ojek gue buat speechless lah akan pidato kepasrahan gue sambil bilang: Iya neng gakpapa, besok abang standby di pojokan lagi". Ahiks!
"Konyol! Lu janjian ama abang ojek?! Tapi gue somehow khawatir aja kalo elu sampe ketangkep Satpam Gedung gara-gara gak mampu bayar upah si babang ojek". Okay ini agak lebay, next.
Si Clean lady dan si Editor akhirnya saling menerima imperfection masing-masing di hari ini. Pelajaran yang sangat berharga di kisah ini adalah (hahaha maksanya ini kisah): selalu ada kisah konyol dan cara menarik ujung bibir membentuk kurva ke atas di setiap shit happens yang datang. Nothing happens without reason, begitu katanya quote-quote bijak.
Si Editor: Terima kasih Tuhan Kau limpahkan Polkadot motif, yang saya beli juga bajunya, dan saya jadikan sign kalau itu akhirnya jalan menuju ke dunia "muda" untuk saya, dalam hal ini kerjaan. Saya berasa menemukan anti-aging melebihi krim yang dipakai Mama-nya Raffi Ahmad! *bangganya minta ampun anak ini.
Si Clean Lady: Terima kasih Tuhan Kau memang keren, gara-gara malu utang empat rebu, saya harus bangun lebih pagi dan gak akan meng-endorse ojek lagi, demi memulihkan prinsip hidup saya yang ga mau utang sepanjang masa!. *belagunya offside dah si anak!
~Kim
No comments:
Post a Comment